in

25 Tahun MABM, Sinergi dan Kolaborasi Kunci Membangun Kalbar

Gubernur Hadiri Milad MABM ke-25

teraju.id, Rumah Melayu— Hujan gerimis mengguyur sebagian kota Pontianak, sore, 19 April. Tak menyurutkan langkah-langkah kaki tamu undangan menghadiri Milad MABM ke-25 di Rumah Melayu.

Selama pandemi, dua tahun berturut-turut milad MABM dilaksanakan secara sederhana dan terbatas. Milad ke-23 silam dirayakan dengan membagikan masker dan APD ke RS sekitar Pontianak. Syukuran milad ke-24 di balai saji.   

Milad kali ini, seiring melandainya kasus corona, MABM menggelar syukuran lebih terbuka meski secara terbatas. Tampak dari kapasitas Rumah Melayu sekira 300 orang hanya diisi sepertiganya. Hadir Rektor Untan, anggota DPRD Provinsi Kalbar, Kepala Dinas dan Ketua MABM Kota/Kabupaten se-Kalbar.

Acara dimulai tepat pukul 16.00. Gubernur Kalbar yang terkenal on time hadir lebih dulu dibanding undangan lainnya. Dimulai dengan pembacaan ayat suci Al quran, dilanjutkan sambutan dari Ketua Umum MABM Kalbar, Prof H. Chairil Effendy.

Chairil membuka sambutannya dengan mengenang jejak-jejak para perintis terbentuknya organisasi Melayu tertua di Kalbar ini. “Hitungan saya, sudah 26 orang pendiri MABM yang telah meninggalkan kita. Mari kita kirim al fatihah buat saudara-saudara kita. Al faatihah,” ajak mantan rektor Untan tersebut.

Baca Juga:  Mempertajam Intelektualitas

MABM Kalbar di usia yang ke-25 tahun, ujar Chairil, berusaha terus menjadi yang terdepan dalam menjaga keharmonisan di Kalbar. MABM terus membangun hubungan lintas etnis di Kalbar. “Tanpa kedamaian, infrastruktur dan pembangunan yang ada bisa hilang dalam sekejap,” tegas pria yang juga menjabat ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kalbar ini.  

Selanjutnya, saat memberikan sambutan, Gubernur mengingatkan pentingnya kebersamaan demi terwujudnya percepatan pembangunan di segala bidang.

“Tingkatkan solidaritas keberagaman karena kita ingin percepatan-percepatan dalam pembangunan di Kalimantan Barat yang selama ini jauh tertinggal dari daerah lain,” ujar H. Sutarmidji.

Sebagaimana yang diatur dalam Al Quran, Gubernur meminta semua pihak untuk tidak berfikir tentang keseragaman. “Hilangkan sekat-sekat untuk generasi penerus Kalbar. Suku dan bangsa diciptakan agar kita saling mengenal, bukan bergesekan. Tanpa adanya harmonisasi, kita akan terus tertinggal dari daerah lain dan sulit bangkit, apalagi untuk melaksanakan percepatan pembangunan,” tegas mantan Walikota Pontianak ini.

Sutarmidji juga akan mendorong percepatan infrastruktur dan peningkatan mutu pendidikan di sisa masa jabatannya.

Baca Juga:  Integrasi Islam dan Matematika: Ramadan Momentum Perbanyak Sedekah

“Saya berharap dan berkeinginan untuk membangun sekolah unggulan di setiap kabupaten/kota demi mendongkrak skill generasi muda Kalbar yang lebih baik. Asal lahan tersedia. Kami akan siapkan anggaran pembangunannya. Ini demi terwujudnya pendidikan Kalbar yang lebih baik,” harap H. Sutarmidji.

Seolah membungkus acara milad MABM, Dr Hermansyah mengingatkan dhoifnya kita sebagai manusia. “Kata insan disebutkan 65 kali dalam al quran. Dan seluruhnya digandengkan dengan sifat-sifat dhoif kita sebagai manusia. Hanya 1 ayat yang secara eksplisit menunjukkan kesempurnaan penciptaan manusia. At tin ayat 4.”

Dosen IAIN Pontianak yang terkenal rendah hati ini mengingatkan para hadirin untuk ber-Islam secara kaffah. Mengamalkan ajaran Islam secara total sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW.

5 menit sebelum azan maghrib acara selesai. Dilanjutkan buka bersama dan shalat berjamaah.

Written by Fatih Pramana

Puasa Cinta

Puasa Mengasah Autentitas Kesholehan