in ,

40 Tahun Serdam Berevolusi Menjadi Kota

Sejak saya lahir 48 tahun yang lalu, Sungai Raya Dalam merupakan sebuah kampung yang jalan utamanya adalah parit kongsi. Penduduk berbelanja ke Parit Besar menggunakan sampan. Kini sampan sudah tiada, berganti motor dan mobil. Rumah papan dengan kolong tinggi pun berganti rumah kompleks dan gedung-gedung. Semua berevolusi selama empat dasawarsa.

Kompleks perumahan pertama di Serdam adalah perumahan gagal Gang Amali. Pengikutnya adalah Kompleks Nilam di depan Mesjid Ikhwanul Mukminin.

SD pertama adalah Mis Imaduddin disusul SD Inpres 166. TK pertama adalah TK Pertiwi Makarti Muktitama. Selanjutnya kompleks perumahan menjamur sampai ke Punggur. Ribuan rumah baru terbangun dengan kepadatan jalan terasa sampai kini makin membuncah.

Supermarket pertama adalah Xing Mart. Kantor pemerintah pertama adalah Rutan. Hotel pertama Harmoni Inn. Bahkan masuk si Jagonya Ayam, KFC. Lalu masuk pula Rumah Makan Melda.

Kini saya duduk di depan Jalan Sejahtera III. Dulu kebun rambutan. Kini makmur dengan BTS, Kantor Lurah, Kantor Camat dan SMPN 8 yang bertingkat…

Serdam Berevolusi menjadi kota dengan segenap sukacitanya. Bahwa kemajuan butuh proses. Butuh waktu. Di sini, untuk bisa sampai begini, mengambil masa 40 tahun…

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

Puasa Bocah

Meraih Keunggulan Kompetitif Usaha dengan Golden Circle