Teraju News Net Work, Pontianak— Potensi Ekonomi Kalimantan Barat dalam ekspor Indonesia semakin menjadi perhatian khusus akhir-akhir ini. Hal ini menjadi highlight Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk terus memperbanyak kontribusi melalui jaringan-jaringan pelaku usaha di Kalimantan Barat.
Dalam Diklatda yang dihadiri lebih 150 calon pengurus BPD dan perwakilan BPC se-Kalimantan Barat turut hadir Julio Halim yang merupakan founder Komunitas Bisa Ekspor. Komunitas tersebut telah mendorong lebih dari 28 ribu pengusaha seluruh Indonesia untuk menjadi eksportir profesional.
Bisa Ekspor merupakan platform aplikasi ekspor pertama di Indonesia sekaligus menjadi wadah komunitas pengusaha untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri.
Julio yang dikonfirmasi akan hadir melalui sesi daring sore ini akan menjadi bagian dari narasumber sesi ekonomi dalam rangkaian Diklatda. “Beliau hadir via zoom untuk BPD HIPMI Kalbar,” ujar Amalia Atika, ketua bidang Investasi, Infokom & Kerjasama Internasional HIPMI Kalbar.
“Harapannya, para calon anggota HIPMI Kalbar dapat menangkap peluang untuk turut menjadi bagian dari eksportir handal, banyak komoditas dan produk yang bisa di jual ke luar negeri dengan cara yang tepat. Sebab ekspor bicara tentang kolaborasi bukan lagi kompetisi. Kolaborasi multi sektor dari pengusaha, petani, pemerintah, dan dibantu dengan regulasi untuk menambah katalis giat ekspor itu sendiri seperti pengaturan pajak,” tambah wanita yang akrab disapa Amel ini.
Komunitas bisa ekspor diharapkan menjadi jawaban untuk eksportir baru belajar bersama dan berdiskusi seputar ekspor. (mei)