Teraju News Network, Pontianak – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Coaching Online hari pertama untuk enumerator dari 151 kab/kota yang akan mengikuti survei indeks terorisme dan radikalisme tahun 2021. Kegiatan digelar 29/07/21.
Coaching online ini berlangsung dari pukul 7:30 WIB hingga pukul 16:30 WIB melalui aplikasi zoom meeting, dengan penyampaian materi pembekalan yang terbagi menjadi beberapa segmen. Demi memberikan pemahaman yang baik untuk para enumerator, BNPT menyiapkan beberapa pemateri pada coaching hari pertama ini.
Pemateri memberikan cara efisien untuk memudahkan enumerator ketika turun lapangan, yaitu dengan menggunakan aplikasi Indeks Radikalisme dan Terorisme (IRT). Enumerator tidak perlu menggunakan kuisioner berupa kertas lagi, cukup menggunakan aplikasi yang nanti hasilnya akan langsung terinput ke BNPT.
Pemateri pada coaching hari pertama ini adalah Konsultan Indeks Radikalisme Dan Terorisme (IRT) Pusat, Teguh Pramono dan Malik, serta pemateri dari tim reviewer, Lilik Prasetyo dan Mas’ud Halimin.
Pada sesi pertama Konsultan IRT menjelaskan tentang sampling dan Metodologi.
Kata Teguh Pramono sasaran narasumber tahun ini terbagi menjadi dua yaitu Narasumber Dimensi Pelaku, yaitu semua narasumber yang terdiri dari Ketua/pengurus ormas NU, Muhammadiyah, FKUB, Kepala Bakesbangpol, Komandan Kodim, Kepala Kemenag, tokoh pers serta kapolres/kapolresta.
“Sedangkan narasumber yang kedua adalah Narasumber Dimensi Target, yang terdiri atas kapolres/kapolresta, komandan kodim, tokoh pers dan kepala BPS,” tutur Teguh Pramono.
Sementara itu Lilik dan Mas’ud Halimin selaku Reviewer, menjelaskan tentang bagaimana menggunakan aplikasi dan bagaimana memahami setiap pertanyaan yang terdapat di kuisioner online. Mereka menyarankan agar enumerator memahami tata cara menggunakan aplikasi IRT.
“Saya berharap enumerator dapat memahami cara penggunaan aplikasi dengan baik, dan untuk Kepala peneliti di setiap daerah agar memastikan setiap enumerator memiliki smartphone dan kuota untuk mengakses aplikasi tersebut,” tutur Mas’ud Halimin. (Maulida)