Teraju News Network, Pontianak – Memasuki lokasi dan melihat Galeri Hasil Hutan di kompleks pendopo Gubernur Kalbar jalan Veteran seperti berkeliling dan berjalan mengitari belantara Kalbar dengan suasana hamparan pohon-pohon, sungai dan bukit yang membentang. Seperti di kampung halaman, di mana hutan yang tetap terjaga,
apalagi climate change sudah banyak mengubah wajah dunia.
Dari hutan mangrove, kawasan hutan hingga melihat danau terbesar di Kalbar: Danau Sentarum.
Dari buah tengkawang dan buah durian hingga liukan ikan siluk. Kami orang kampong menyebutnya ikan siluk, tapi Arwana nama jualnya mendunia.
Galeri Hasil Hutan ini juga menampilkan potensi hutan hingga geliat kelompok tani hutan. Produk makan, minum, kesehatan hingga tenun ikat ditampilkan.
Sebelum penutupan malam ini, 30/01/2022, Firdaus, alumni Untan 94 seorang Rimbawan Kalbar, yang sekarang wara wiri KPU Kayong Utara mengatakan, “Melihat Galeri Hasil Hutan, saya berharap semoga terus berkelanjutan, tersistem dan terprogram.”
Tak hanya berhenti sampai di sini saja bahkan lebih beragam lagi, dan bisa menjadi media informasi dan fasilitasi produk-produk hutan— yang dapat bernilai ekonomi khusus bagi masyarakat di sekitar hutan dan kelompok binaan. Sehingga dapat membantu pemenuhan hidup di tengah pandemi covid 19 ini, lanjutnya.
Sore tadi, pihak terkait —Dinas LHK Kalbar, KPH se Kalbar, ADB melalui FIP-1 dan BPHP (Balai Pengelolaan Hutan Produksi)— masih membahas untuk menindaklanjuti: bagaimana kedepan pengelolaan galeri ini bisa mengakselerasikan potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Provinsi Kalbar.