in

Geliat Mangrove di Desa Kubu

Teraju News Network, Kelang Jaya— Kelompok Masyakarat Maju Tani masih bergiat menuntaskan pelaksanaan penanaman Mangrove seluas 25 Ha di lokasi dusun Kelang Desa Kubu.

Huntung Dwiyani, selaku Konsultan Pengawas dan Penilaian dari PT Marisa Krida menjelaskan, “Kedatangan kami ini untuk memastikan semua tahapan dalam pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai Rancangan Teknis (Rantek) yg disusun sebelumnya. Teori dan lapangan kadang ada perbedaan. Tapi semua bisa teratasi karena koordinasi yang baik, dari pemilik pekerjaan yaitu BPDASHL Kapuas dengan kelompok tani yang diketuai oleh Pak Harno.”

Pak Harno mengatakan bahwa ini bukan hanya kerja kelompok tani tapi kerja warga dusun Kelang Desa Kubu. “Kami ini petani pak, senang dengan tanam-tanaman. Begitu bulan Juni 2021 kami kontrak. Kami langsung melaksanakan kegiatan tersebut. Mulailah kami persiapan bibit, persiapan lapangan, menanam dan penyulaman.”

“Bagaimana tidak kami sebut sebagai kerja semua warga pak,” kata Pak Supardi. “Untuk menyiapkan bibit mangrove sebanyak 90.750 batang itu kami melibatkan semua warga dewasa selaku tenaga kerja, dari mulai penyiapan bibit berupa pengisian polybag, mencari probagol dan menumbuhkan bibit di polybag hingga mangrove tersebut siap tanam. Menanam mangrove bagi kami adalah hal baru. Kita belajar otodidak, selain penjelasan dari BPDASHL kami kadang buka juga Youtube”

Pak Parmo pun menimpali selain pembuatan bibit yang melibatkan masyakarat di dusun Kelang. Masyakarat juga diajak untuk membuat pelindung tanaman mangrove berupa potongan bambu yang disusun melingkar setinggi 30 cm. Perlindungan tanaman ini dibuat agar saat penanaman mangrove tidak dimakan hama atau dirusak binatang yg ada.

“Dari kegiatan ini, hampir semua warga bisa terlibat secara langsung, dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujar Parmo yang mendapat gelar Raja Semut, karena bergiat di bidang gula semut di mana gula merah versi bubuk.

Pekerjaan Kelompok Masyakarat Tani Maju saat ini adalah penyulaman tanaman, setelah itu akan dinilai oleh pengawas dan penilaian tanaman berapa persen tumbuh tanaman mangrove tersebut. “Pengamatan kami di lapangan, semua tahapan pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai Rancangan Teknis, dan akan dilakukan penilaian tanaman menggunakan sampling dengan petak ukur yang akan kita tentukan.” Demikian yang disampaikan Huntung Dwiyani.

Penanaman mangrove merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Program ini dianggap berhasil karena pembayaran dinikmati masyarakat secara langsung agar mengurangi dampak ekonomi akibat covid-19.

Written by M Azdi Thahir

Sukses Selenggarakan Research dan Rihlah; Rekam Jejak Ksei Cies Febi IAIN Pontianak Siap Dibukukan

Gula Semut “Raja Semut” Produksi Maju Tani Dusun Kelang Jaya