Teraju News Network, Lemukutan – Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak, pada tanggal 3-8 Oktober 2021 melaksanakan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa yang mengambil lokasi di Desa Lemukutan. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari hasil penilaian tim reviewer Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Vokasi yang didanai tahun 2021.
Program kegiatan HMJ Teknik Arsitektur dengan judul Membangun Desa Pulau Lemukutan Sebagai Desa Pesisir Mandiri Digitalisasi Melalui Pemberdayaan Pokdarwis dan Kelompok Budidaya Perikanan Aktif di Bidang Ekonomi Kreatif, merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa arsitektur Polnep sebagai bukti nyata kepedulian mahasiswa terhadap permasalahan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Disinilah peran mahasiswa untuk mengambil alih dalam bentuk kegiatan yang berorientasi keilmuan untuk pengaplikasian ke masyarakat.
Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa HMJ Teknik Arsitektur adalah membangun photobooth di Teluk Melanau di depan Balai Desa Pulau Lemukutan, membangun pintu gerbang di Teluk Surau, merancang signage bagan ikan masyarakat Desa dan membuat web Desa sebagai alat komunikasi virtual untuk promosi wisata dan produk hasil Perikanan/pertanian yang ada di Desa Pulau Lemukutan.
Bapak Ahmad Yusuf selalu Kepala Desa Pulau Lemukutan bersama masyarakat Desa dan pemuda Desa melalui karang taruna dan komunitas pemudanya, sangat membantu dan apresiasi dalam kegiatan P2MD HMJ Teknik Arsitektur. Karena kegiatan ini merupakan Pemberdayaan sehingga keterlibatan antara mahasiswa, aparat desa, masyarakat dan pemuda Desa merupakan unsur utama keberhasilan kegiatan P2MD HMJ Teknik Arsitektur.
Pembimbing kegiatan ini, Nunik Hasriyanti sangat bangga dengan kerja yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur. Nunik mengatakan di masyarakat inilah mahasiswa bisa belajar menemukan, memahami dan mencari solusi terhadap persoalan yang ada di masyarakat, baik di bidang sosial, budaya dan ekonomi, sehinga mahasiswa bisa menciptakan hasil cipta karya yang mampu menyatukan solusi permasalahan yang ada sebagai sebuah produk yang memberikan manfaat bagi masyarakat desa.(rilis)