in ,

Lahan Kosong? Awas Ada Mixue!

Es Krim Viral di Awal 2023

TNN— Es krim mixue, nama yang viral beberapa bulan terakhir. Perbincangan mengenai fenomena es krim ini belum mereda sampai hari ini, (06/01).

Fokus bisnis Mixue ke produk es krim berawal dari menjamurnya produk kerucut es krim sajian lembut di Zhengzhou sejak 2006. Harga es krim yang meningkat akibat popularitas es krim jenis ini membuat produsen Mixue memformulasikan ulang resep es krim yang dapat dijual dengan harga lebih rendah dari produk sejenis.

Selain itu, keunggulan yang menyebabkan MIXUE menjadi BEDA dari kompetitor, antara lain:

  • Menjalin Kemitraan.
    Mixue membuka luas kemitraan. Sejak 2020, Mixue mulai masuk ke Indonesia dengan cabang pertama di Bandung dan mulai melebar ke Jakarta. Kini waralaba itu meluas hingga ke sejumlah kota besar dengan total mencapai 300 gerai.
    Untuk saat ini Mixue menerima pengajuan di seluruh Pulau Jawa, Bali dan Sumatera di beberapa kota di antaranya Medan, Pekanbaru, Palembang dan Bandar Lampung.
  • Fokus ke area padat
    Lahan kosong di area padat penduduk jangan dibiarkan lama-lama. Mixue-lah yang akan mengisinya.
  • Riset dan Inovasi yang Kuat
    Positioning dan diferensiasi yang kuat dari mixue lahir dari riset yang intens.
  • Viral di sosial media secara organik
    Hal BEDA yang ditawarkan Mixue sangat mudah menjadi viral. Di sosial media, Mixue diobrolkan secara organik, tanpa perlu membayar influencer dan iklan yang jor-joran.
Baca Juga:  Karnaval Budaya: Gubernur Sutarmidji Ikuti MABM karena Terbanyak - Terrapi dan Ikut Bersholawat

Sejarah Mixue

Pada Juni 1997, Zhang Hongchao, seorang mahasiswa di Universitas Keuangan dan Ekonomi Henan, bekerja paruh waktu di sebuah kios minuman dingin untuk meringankan beban ekonomi keluarga. Pekerjaan tersebut menginsipirasi dirinya untuk membuka usahanya sendiri. Ia meminjam uang dari neneknya untuk membuka gerai es serut di kampung halamannya di Zhengzhou, Henan. Di gerai tersebut, ia menjual beragam rasa es serut, es krim, smoothie, dan kemudian menjual teh susu mutiara. Perjuangan usahanya mengalami banyak kendala hingga memutuskan untuk menutup kedai pertamanya. Pada tahun 1999, ia kembali membuka gerai es kedua yang ia beri nama Mixue Bīngchéng (Hanzi: 蜜雪冰城) yang bermakna “istana es yang dibangun dengan salju yang manis”.

Apakah Mixue Halal?

Masyarakat Indonesia mempertanyakan belum adanya sertifikasi halal dalam produk yang dijual Mixue. Menurut PT Zhisheng Pacific Trading yang membawa Mixue ke Indonesia, sejak tahun 2021 Mixue mengupayakan proses sertifikasi halal agar konsumen tidak khawatir dalam membeli produk ini. Namun, prosesnya terkendala oleh tahapan konsultasi halal yang harus dilaksanakan terlebih dahulu di negara asal dikarenakan 90% bahan bakunya merupakan hasil impor, sumber bahan baku yang tidak terpusat seluruhnya di satu wilayah, serta pandemi Covid-19 dan karantina wilayah di Tiongkok menyebabkan terhambatnya proses pengurusan.

Baca Juga:  HIPMI Berkunjung ke Kadin Qatar

Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia telah mengonfirmasi bahwa proses sertifikasi halal Mixue di Indonesia masih berlangsung. Sementara, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama RI meminta Mixue tidak boleh memasang logo halal sebelum sertifikat halal sudah dikeluarkan.

Written by teraju.id

Pengalaman BWI Studi Banding ke Pengembangan Aset Wakaf Produktif Mesjid Jogokariyan

6 Cara Mencari Ide Usaha. Langsung Siap Buka Usaha