in

Lebaran Sastra – Silaturahim Literasi

Teraju News Network, Pontianak – Sabtu, 20 Mei 2023 M, 29 Syawal 1444 H. Jam 15.00. Bertempat di Roemah Boedaya Kampung Bangka, jalan Imam Bonjol Gg Hj Salmah no 100. Pontianak Komunitas Sastra dan Literasi Kota Pontianak mengadakan kegiatan ‘Lebaran Sastra–Silaturahmi Literasi’.

Kegiatan ‘Lebaran Sastra – Silaturahim Literasi’ merupakan judul, tema besar, identitas kegiatan dengan memaksimalkan moment lebaran untuk bersilaturahim. Bagi para pegiat-penikmat sastra, praktisi seni juga budaya serta para pegiat literasi yang ada di Kalimantan Barat. Sejak dahulu saat momen lebaran, saya sering berkunjung ke rumah-rumah senior, orang-orang tua, tokoh sastra, seni dan literasi yang ada di Pontianak.

Ada semacam kerinduan-kerinduan saat berlebaran seperti itu. Mengobrol di beranda rumah mereka sambil makan kue lebaran, kopi atau air kaleng. Untuk sekarang ini dengan semakin banyaknya generasi-generasi muda. Silaturahim tentu menjadi hal yang penting. Untuk memupuk dan menjaga kebersamaan.

“Kegiatan ini sebagai media bersilaturahim. Mempererat persaudaraan. Menambah kreatifitas. Tukar pengalaman dalam berkarya sastra, budaya dan berkegiatan literasi,” ungkap Ahmad Sofian.

Baca Juga:  5 Pencarian Terpopuler Memasuki Ramadhan. Apa Saja Itu?

Lebih lanjut Ahmad Sofian menjelaskan, bahwa khusus kegiatan-kegiatan literasi yang semakin marak namun sepertinya kehilangan essensi kebersamaan, masing-masing kadang berjalan dengan kelompoknya saja. Jika kelompok ini buat acara kelompok lain enggan datang. Begitu sebaliknya. Tidak seperti 10-20 tahun yang lalu. Dengan adanya acara seperti ini semoga dapat mengikis hal tersebut.

Hampir semua kebutuhan kegiatan dilakukan bersama. Seperti menyiapkan tempat, membawa sound, mencetak banner, menyiapkan konsumsi dan lainnya. Siapa yang membawa minuman kemasan. Siapa yang membawa penganan sederhana. Bahkan dalam menyiapkan menu bakso juga. Dari pentol baksonya siapa yang bawa, Mie telur, Kecap, Saos, Sambal, Sawi, Jeruk sambal, mangkok, sendok, air kemasan dan lainnya.

Hal ini tentu sangat luar biasa. Ada satu pesan penting di dalamnya. Selain kebersamaan, rela berkorban. Juga pesan, masih ada elemen yang berkegiatan dengan tulus bukan hanya berkegiatan karena ada proyek saja.

Untuk pembacaan karya-karya juga langsung inisiatif dari yang berkomitmen untuk hadir. Langsung baca puisi, cerpen atau penggalan novel. Nge’jamz’ jika istilah di musik. Yang membaca karya, ada Pradono, Umi Hayete, Sri Rita Astuti, Agusnia Verani, Anna Mardhiya, Vivi Alhinduan, Dewi Kapitasari, Varly Pay Sandi, Ibnu ‘Mimbar Untan’, Dea Ratusabila dan Kartia Siswa SMU 10 Pontianak, Reni Wijayani, Sri Wartati dan semua yang hadir.

Baca Juga:  Sempat Tertinggal, City Hancurkan Liverpool 4-1

“Harapan kami semoga kegiatan ini dapat selalu digelar setiap tahunnya, di bulan Syawal setelah lebaran. Semoga dapat menjadi identitas bagi semangat berkegiatan sastra, seni budaya dan literasi bagi kita yang ada di Kalimantan barat, dapat menularkan semangatnya ke pihak-pihak lain ke tempat lain. Semoga dapat menjadi sarana bersilaturahim,” kata Ahmad Sofian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Written by teraju.id

Magang di IKAPI Kalbar: Ini Kesan Mahasiswa Prodi PIAUD IAIN Pontianak

Bali Spirit Festival, Cara Menjangkau dan Hal Spesial Lainnya