Teraju News Network, Rasau Jaya – Sejumlah kecamatan di Kabupaten Kubu Raya dilaporkan belum terlayani air bersih melalui PDAM Tirta Raya.
Kondisi dipaparkan Direktur PDAM Tirta Raya, Ir Mula Putra saat kunjungan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H Syarief Abdullah Alkadrie, SH, MH ke lokasi intake air baku Desa Bintang Mas 3, Kecamatan Rasau Jaya, Sabtu (7/8) pagi kemarin.
Dipaparkan Mula Putra, pembangunan IPA 200 L/det dapat melayani kurang lebih 80.000 jiwa. Di mana lokasi rencana Instalasi Pengolahan Air (IPA) 200 L/det Sungai Raya terletak di daerah Punggur Kecil.
“Lokasi intake air baku yang digunakan untuk IPA ini berasal dari daerah Bintang Mas 3 dengan panjang pipa transmisi air baku sepanjang 18,508 km,” jelasnya.
Kunjungan Syarief Abdullah Alkadrie ke Desa Bintang Mas sendiri melihat langsung lahan pembangunan IPA PDAM Kubu Raya yang telah disiapkan oleh PDAM seluas 2 hektar persegi.
“Kami mengharapkan bantuan dana APBN untuk pembangunan IPA berkapasitas 200 Liter per detik (LPD) ini. Ketika IPA selesai dibangun, air bersih akan dialirkan ke 3 kecamatan terdiri dari Rasau Jaya, Sungai Raya dan Sungai Kakap,” papar Mula.
Pelanggan PDAM Kubu Raya saat ini, urai alumni Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura sebanyak 17.500 rumah yang aktif dan 3000 yang pasif.
“Mirisnya pelayanan layanan PDAM 0 % di Kecamatan Sungai Kakap dan Rasau Jaya dikarenakan tidak adanya Pompa IPA dan kapasitas pengolahan juga tidak memadai dalam operasional. Untuk Kecamatan Sungai Raya, saat ini 40% pelanggan yang dilayani. Insya Allah, Sungai Kakap pasca Oktober ini akan mulai dialiri air bersih karena saat ini sedang perbaikan pipa. Sedangkan wilayah eksisting pelayanan baru di Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Ambawang,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, H Syarief Abdullah Alkadrie saat meninjau lokasi rencana pembangunan intake Bintang Mas 3 mengaku miris dengan kondisi air bersih Kabupaten Kubu Raya.
“Yang eksis yang bisa dilayani baru Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Ambawang. Ada beberapa kecamatan masih 0 persen. Padahal, air bersih ini kebutuhan dasar dan pokok masyarakat,” ucap Abdullah.
Kondisi ini, tegas Abdullah perlu intervensi pemerintah pusat melalui APBN mengingat minimnya anggaran pembangunan di daerah.
“Kita akan minta dan desak pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR agar memperhatikan pembangunan instalasi air baku terutama di Kabupaten Kubu Raya,” ucapnya.
Abdullah berharap pembangunan IPA 200 L/detik bisa terealisir segera agar masyarakat bisa dilayani dan menikmati air bersih terutama di musim kemarau.
“Alhamdulillah di tahun 2021 sudah terealisasi 70 Miliar untuk pembangunan IPA kapasitas 100 LPS dan jaringan pipa 50 KM. Kita harapkan tahun depan bisa terealisasi kembali apa yang diperjuangkan,” harap legislator dari daerah pemilihan Kalimantan Barat 1 ini. (r/hm)