in

Serumpun Berpantun Berhalal Bi Halal

Gegap gempita penetapan pantun sebagai warisan budaya tak benda oleh badan perserikatan bangsa-bangsa Unseco masih terasa. Pantun merebak tumbuh di mana-mana. Cetar. Membahana badai….

Kita lihat bagaimana Youtuber terbesar se-Asia Tenggara Atta Halilintar saat melamar dan menikahi Auriel Anang Hermansyah bertabur pantun kemantun. Begitupula Presiden RI Ir H Joko Widodo dalam berbagai kesempatan berpantun-kemantun. Terlebih lagi dalam kunjungan kerjanya ke Kepulauan Riau.

Di Kalbar jangan tanya lagi. Dalam berbagai agenda pemerintahan, acara sambut-menyambut telah pasti ada bait-bait pantun yang dilontarkan sebagai penyedap rasa komunikasi visual dan audiovisual. Susunan kata-kata pantun memang indah dan mencubit-tapi yang dicubit tak merasakan sakit. Namun pesan telah tersampaikan. Itulah makanya, kenapa pantun meresap ke seluruh persada Nusantara. Bahkan juga sampai ke mancanegara saat ini. Betapa tidak, hatta, di Jerman sekalipun, pantun dipelajari dan diserap. Lahir pula bait-bait pantun yang berima ab-ab dengan aksara Latin, bahkan berbagai bangsa di dunia.

Merawat pantun setelah WBTB Unesco adalah keniscayaan. Kami para pegiat pantun bernaung di bawah Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) dan juga Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) berkolaborasi dengan media online teraju, Bina Antarbudaya, Kampoeng English Poernama, dan berbagai-bagai organisasi terus melecut pantun agar terawat, terpelihara dan semakin memberikan nilai tambah bagi kohesi sosial masyarakat lokal, nasional, bahkan internasional. Bentuknya, setiap bulan kita mengadakan aksi silaturahmi berbalas pantun se-Nusantara di minggu ketiga, Minggu malam.

Halal Bi Halal Minggu, 30 Mei 2021 malam lusa, adalah berbalas pantun edisi keempat setelah penetapan WBTB.

Akan ada sambutan Ketua ATL/MABM Kalbar Prof Dr H Chairil Effendy, MS. Ada pemantik pakar pantun laki dan perempuan, Agus Muare dan Auda Mochtar. Ada sambutan dari Kepri, Rendra. Ada juga tausiah dari pakar pantun, doktoral pantun, Dr Abdurrahman Abror.

Kami mengundang partisipasi pegiat Medsos di manapun berada untuk ikutan berbalas pantun dalam masa Syawalan–ber-Halal Bi halal. Saling sapa dan tegur sapa. Merajut silaturahmi-ukhuwah washatoniah. Semoga menghibur. Semoga dapat dipetik banyak hikmah seluruh dunia…..Adapun alamat ZoomMeeting-nya sesuai tertera pada poster. [Jual daun beli daun// Daun dijual untuk atap// Mari kita berpantun-berbalas pantun// Agar kohesi sosial semakin tap-mantaps hehehe]. *

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

Kokohkan Persatuan Dalam Perbedaan

Mahasiswa Prodi Desain Kawasan Binaan Arsitektur Polnep Lolos Program Wirausaha Nasional Diksi