Teraju News Network, Aula 2 Kanwil Kemenag – Genderang membahana ke seantero ruangan Aula 2 Kantor Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang dipenuhi sekitar 80 undangan, Rabu, 15/12/21 sekitar pukul 09.30 WIB. Gubernur, Kakanwil Kemenag, Dirut Bank Kalbar dan Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kalbar secara serentak menabuh rebana yang dibawakan mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak.
“Dengan tabuhan genderang rebana ini wakaf uang di Provinsi Kalimantan Barat secara resmi diluncurkan beserta pembentukan komunitas milenial pecinta wakaf,” deru suara Master of Ceremony yang disambut tepuk tangan hadirin.
Momentum bersejarah itu kemudian diabadikan dengan foto bersama secara kolektif dan di sejumlah lokasi foto boots. “Kita harapkan dengan ekspose para milenialis di media sosial miliknya masing-masing, akan banyak orang mengetahui bahwa wakaf uang telah resmi diluncurkan di Kalimantan Barat,” ungkap Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Penelitian BWI Kalbar, Dr Rasiam Bintang.
Sebelumnya, acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan sambutan Ketua BWI Kalbar, Prof Dr H Kamarullah, SH, M.Hum.
“Umat Islam sudah sejak lama berzakat dan berinfak, namun sejak 2004 telah lahir UU Wakaf, sehingga wakaf pun menjadi instrumen penting untuk peningkatan kesejahteraan umat meliputi barang tidak bergerak dan bergerak,” ungkapnya.
Uang adalah barang bergerak yang bisa diwakafkan. “Melalui Perjanjian Kerjasama antara BWI dengan Bank Kalbar Syariah intrumen wakaf uang itu semakin nyata untuk diimplementasikan,” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Rokidi, SE, MM. Pria yang baru saja dikukuhkan Bank Indonesia sebagai Dirut Bank Kalbar ini mendukung sepenuhnya penghimpunan dana umat melalui sistem syariah. “Wakaf uang ini akan memperkuat masyarakat ekonomi syariah,” tambahnya.
Begitupula Kakanwil Kemenag Kalbar, H Syahrul Yadi, M.Si. Di dalam sambutannya mendukung aplikasi wakaf uang ini, karena dalam hitungan potensial umat Islam Indonesia, dana wakaf uang bisa mencapai Rp 180 triliun per tahun. Namun kini masih belum tergarap maksimal, sehingga baru pada tataran 250 miliar. Begitupula Kalbar secara potensial bisa meraih Rp 3 triliun per tahun.
“Peluncuran wakaf uang ini harus terus kita gemakan dengan melibatkan sebanyak mungkin pihak,” ajaknya bersamaan menjelaskan bahwa wakaf uang merupakan bagian wakaf benda bergerak yang sangat mudah dijalankan. Apalagi menggunakan aplikasi di gawai telekomunikasi. Sehingga sekali klik dari telepon pintar sudah bisa berwakaf. “Nyawa boleh putus, tetapi pahalanya mengalir terus.”
Di tempat yang sama Gubernur Kalbar H Sutarmidji, SH, M.Hum diwakili Asisten III Setda Kalbar, H Alfian Salam mendorong wakaf uang yang telah diluncurkan itu untuk segera dipresentasikan kepada masyarakat luas melalui proyek percontohan alias pilot project. “Pemprov mendukung penuh realisasi UU Wakaf berupa wakaf uang, apalagi telah pula diluncurkan secara nasional oleh Presiden RI dengan nama Gerakan Nasional Wakaf Uang atau GNWU,” tuturnya.
Setelah sukses menggelar launching wakaf uang di Kalbar, BWI akan membuat rincian detil tentang skema pelayanan wakaf uang tersebut. “Kita selaku nazir segera menentukan skala prioritas melalui pilot project,” ungkap Prof Kamarullah.
Dicontohkannya dengan BWI Pusat via wakaf uang telah berhasil membangun rumah sakit mata pertama di Indonesia. “Kita di BWI selaku nazir wakaf uang akan kaji di Kalbar bentuk wakaf produktif seperti apa yang cepat mengembangkan wakaf uang dari para wakif, sehingga pokoknya tetap, buahnya yang terus dikembang-biakkan,” timpalnya. (kan)