Teraju News Network, Entikong— Pandemi menambah kekhawatiran baru di area pangan dan pertanian. Namun di saat yang sama, pandemi memberikan kesempatan untuk membangun kembali sistem pangan dan pertanian.
Salah satu langkah antisipasi tersebut adalah mencari pengganti makanan pokok selain beras. Cantel atau gandrung, atau umumnya dikenal sebagai sorgum (Sorghum spp) adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri.
Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan jelai.
Koperasi Konsumen Batas Negeri Indonesia berkedudukan di Pontianak telah berhasil menaman sorgum di lahan kering dengan membuat demplot 25 x 25 meter di Desa Nekan, Entikong, Sanggau. Koperasi ini adalah bentuk lintas sektoral yang beranggotakan pelaku UMKM dan perempuan.
Inisiator penanaman sorgum, Wahyu Widayati, S.Hut, M.Si. mengatakan bahwa uji coba ini dilakukan pada bulan Juli 2021 dan panen bulan Oktober 2021 kurang lebih 120 hari.
Luasan demplot tersebut menghasilkan panen gabah 500 kg. “Dari hasil panen tersebut, ternyata sorgum bisa diolah menjadi makanan pengganti nasi. Sorgum juga bisa diolah menjadi olahan lain seperti tepung, kue, dan roti sehingga diharapkan bisa menjadi potensi ekonomi Koperasi Konsumen Batas Negeri Indonesia.”
Kegiatan ini perlu dukungan dan tindaklanjut lebih intensif agar krisis pangan tak menyentuh hingga ke perbatasan di ujung negeri.
FAO atau Food Agriculture Organization mengatakan bahwa dampak pandemi dan perubahan iklim atau climate change adalah krisis pangan dunia. FAO menyatakan pandemi telah menyingkapkan masih rapuhnya sistem pangan dan pertanian global serta memicu resesi ekonomi dunia.