Teraju News Network, Bengkayang – Umat muslim di kampung Saparan, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat memperingati maulid Nabi Muhammad Saw. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin,18 Oktober 2021 yang bertepatan dengan malam 12 Rabiul Awal 1443 H. Agenda acara ada dua yaitu yasinan dan tausiyah oleh ustad Hamka. Adapun tema kegiatan yaitu Menjadi Umat Terbaik di Akhir Zaman.
Ketua Panitia kegiatan Asry mengatakan kegiatan dilaksanakan secara singkat karena malam hari dan masih dalam suasana pandemi Covid-19. “Kami ndak pakai sambutan lagi, soalnya kegiatan di malam hari, waktunya singkat. Biasanya kalau kegiatan di siang hari pakai kata sambutan dan lain-lain”, ujarnya.
Menurutnya, “Generasi muda memegang peranan yang sangat penting dalam membina ukhuwah Islamiyah, sehingga perlunya suatu partisipasi dan motivasi ikut serta dalam hal tersebut. Dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw 1443 H di Masjid Nurul Huda kampung Saparan Desa Kumba Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang, diharapkan agar masyarakat perbatasan dapat mengambil hikmah dalam membentuk kepribadian muslim yang berkualitas dan kompeten diera globalisasi ini”.
Ustadz Hamka ketika menyampaikan tausiyahnya mengingatkan jamaah untuk menjadi umat terbaik di akhir zaman. Caranya, dengan mengikuti Rasulullah Muhammad sebagai teladan dalam hidup. “Dengan maulid nabi Muhammad ini kita contohi akhlak mulia baginda Rasulullah Saw. Mudah-mudahan juga kita menjadi ummat terbaik di akhir zaman”, jelas beliau.
Ustad juga mengajak untuk memperbanyak bershalawat kepada baginda nabi Muhammad Saw. Seerta mempererat tali silaturrahim antar sesama ummat manusia.
Ketika dihubungi, Supardi, S.Ag, selaku Kepala Seksi Kemitraan Umat, Publikasi Dakwah dan Hari Besar Islam (KUPD & HBI) Kementerian Agama Kalimantan Barat mengaku bangga dengan aktivitas keagamaan umat muslim di batas negara, apalagi mereka mampu membuat acara yang tentu saja perlu pengorbanan dalam mensukseskannya. “Momen keagamaan yang dilakukan umat muslim di Saparan, Jagoi Babang membuktikan bahwa dakwah batas negeri terus menggeliat namun masih perlu perhatian dan pembinaan yang intensif dari berbagai pihak terutama pemerintah melalui Kementerian Agama dan kementerian lainnya”, harap Supardi.(D. Darmadi)