Teraju News Network, Jakarta – 10 Juni 2022 – Delapan puluh siswa peserta YES Program dari 20 Chapter Bina Antarbudaya termasuk area outreach; Bengkulu, Lampung, Jambi, Palangkaraya, Tanjung Selor, Manado, Kupang, Terante, Palu & Jayapura, disambut oleh Duta Besar Sung Kim (Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia), setelah para siswa menyelesaikan programnya selama 10 bulan di Amerika Serikat bersama dengan Program YES yang dikelola oleh Bina Antarbudaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 10 Juni 2022 bertempat di Hotel Gren Alia Prapatan, Jakarta Pusat.
Kegiatan Welcoming ini dihadiri oleh Kak Sari Tjakra (Koordinator Program Yayasan Bina Antarbudaya), Kak Gatot Sam (Direktur Eksekutif Yayasan Bina Antarbudaya), Kak Sinta Kaniawati (Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bina Antarbudaya), Ibu Mary Trechock (Asisten Atase Kebudayaan Kedubes AS), & Duta Besar Sung Kim (Duta Besar AS untuk Indonesia). Dilanjutkan dengan kegiatan re-orientasi pada 10-12 Juni 2022 sebagai persiapan & pembekalan siswa kembali ke lingkungan asal mereka. Siswa-siswi ini mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program setelah melalui seleksi bertahap di tingkat chapter, nasional, serta internasional yang diselenggarakan oleh Bina Antarbudaya, AFS USA, serta American Councils for International Education. Dari sekitar 8.900 pendaftar yang kemudian disaring menjadi hampir 2.000 siswa dari seluruh Indonesia, akhirnya terpilih 80 orang siswa untuk program YES tahun 2021-2022. Selama menjalankan kegiatan program pertukaran pelajar, siswa ditempatkan di beberapa sekolah berbeda dan tinggal bersama Host Family di Amerika Serikat, serta melakukan kegiatan sosial bersama komunitas di lingkungan rumah, sekolah & tempat ibadah.
Program YES adalah program beasiswa penuh yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat, dikelola oleh Bina Antarbudaya yang bertujuan meningkatkan pemahaman antara masyarakat Amerika Serikat dengan masyarakat negara yang berpenduduk muslim signifikan. Pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas dari 40 negara akan tinggal dengan keluarga Amerika, bersekolah serta mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah maupun di masyarakat setempat selama 10 bulan. Peserta program YES dari Indonesia diharapkan dapat menjadi duta bangsa yang menjembatani masyarakat Amerika Serikat untuk lebih mengenal Indonesia dan sebaliknya, sehingga timbul persahabatan serta saling pengertian di antara dua bangsa.
Di Indonesia, program YES berjalan sejak tahun 2003 dan sudah kurang lebih 1500 pelajar sekolah umum maupun madrasah dan pesantren dari seluruh Indonesia mengikuti program ini. Program ini juga membuka kesempatan bagi siswa yang memiliki keterbatasan/cacat fisik (tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa). Selain mengirimkan siswa Indonesia ke Amerika Serikat melalui program YES, sejak tahun 2009 Bina Antarbudaya juga menerima siswa Amerika Serikat untuk tinggal dengan keluarga Indonesia, bersekolah di SMA di Indonesia serta mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah maupun di masyarakat setempat.(R/PR & Fundraising Yayasan Bina Antarbudaya)