in

Aktivitas Keagamaan Masyarakat di Lemukutan


Oleh: Ismail Ruslan dan Nunik Hasriyanti

Masyarakat di Lemukutan seratus persen muslim. Aktivitas keagamaan sehari -harinya sangat kental dengan nuansa Islam Ahlussunaah wal jamaah sebagaimana layaknya muslim tempat lain di nusantara.

Kegiatan keagamaannya marak, banyak dilakukan karena masyarakat sangat dekat dengan masjid dimulai dari ibadah mahdoh (salat lima waktu), salat taraweh dan pembacan ayat Alquran di bulan Ramadan. Demikian juga Peringatan Hari Besar Agama Islam juga dilakukan di masjid dan sebagai titik kumpul masyarakat muslim Lemukutan.

Di desa Pulau Lemukutan terdapat empat masjid, empat surau dan satu pondok pesantren (dalam proses pembangunan). Informasi dari masyarakat pondok tahfidz quran.

Aktivitas sosial keagamaan kental karakter muslim Indonesia juga terlihat saat pelaksanaan aqad nikah, aqiqah, sunnatan, hingga kematian selalu dipenuhi dengan kegiatan keagamaan. Jika ada yang meninggal dunia dilaksanakan tahlilan 1-7 hari. Perkawinan dan aqiqah serta sunnatan juga diisi dengan pembacaan kitab Al Barzanji, asyrakalan diiringi dengan alat musik tahar.

Pendidikan Alquran bagi anak anak Lemukutan dilakukan oleh guru ngaji di rumah, maupun di masjid.
Tradisi khatamal Alquran juga rutin dilakukan bagi anak yang telah menuntaskan 30 juz. Orang tuanya menyajikan pulut (ketan) dan ayam bakar untuk diserahkan kepada guru ngaji di rumahnya atau jika jumlah anaknya banyak dilakukan di masjid.
Hal ini dikakukan sebagai ucapan syukur kepada Allah dan terima kasih kepada guru ngaji telah mengajarkan membaca alquran kepada anaknya.

Tradisi pembacaan doa selamat secara bersama sama dan dilakukan setiap tahun oleh masyarakat di Lemukutan adalah 1 Muharram. Diyakini bahwa kegiatan ini akan menghindarkan mereka dari musibah di lautan maupun di daratan. (*)

Written by teraju.id

Ekonomi dan Jalan Lingkar di Lemukutan

Penyuluh Agama Islam Ikut Sukseskan MTQ VIII Bengkayang