in

Dua Bekal Utama Ramadan

Oleh: Yudho Besari*

Alhamdulillah Allah SWT kembali mempertemukan kita kepada bulan Suci Ramadan. Bulan penuh kemuliaan, bulan penuh rahmat, bulan dimana Allah membuka pintu surga dan menutup pintu neraka, dan bulan dimana amal ibadah kita dilipatgandakan. Kita masih diberikan kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah. Allah memberikan kesempatan kita untuk memperbaiki diri, hati dan jiwa kita. Yang mana tujuan akhirnya Allah mengampuni dosa-dosa kita dan kita menjadi manusia yang bertaqwa. Untuk meraih itu semua dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh, usaha maksimal dan seoptimal mungkin untuk meraih keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan.

Dua bekal utama untuk melalui hari demi hari di bulan Ramadan; ikhlas dan istiqamah. Bekal Ikhlas harus menjadi dasar kita dalam beribadah. Ikhlas adalah niat untuk meraih pahala murni hanya untuk Allah. Semata-mata hanya untuk meraih ridho Allah. Az Zuhri menjelaskan makna Ikhlas sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan Seluruh Alam” (QS. Al An’am:162).

Baca Juga:  Ketenangan Jiwa di Bulan Ramadan

Dalam konteks Ramadhan Baginda Nabi Muhammad Saw mengingatkan tentang ikhlas ini sebagaiman beliau terlah bersabda: Man Shouma Romadhona iimaanan wa ihtisaaban ghufirolahu maa taqoddama min dzambihi” (HR. Bukhori).

Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan karena keimanan (tulus/ikhlas) dan mengharap pahala (dari Allah SWT) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Puasa yang semata-mata hanya mengharap keridhoan Allah, murni semata-mata hanya untuk Allah maka puasa yang seperti ini yang mampu menghapuskan dosa-dosa kita dimasa lalu.
Diriwayat lain nabi Muhammad Saw bersabda “Man Qooma romadhona iimaanan wa ihtisaaban ghufirolahu maa taqoddama min dzambihi” (HR. Bukhori dan Muslim).

Para ulama berpendapat makna Qiyam di sana adalah menyibukkan malam-malamnya dengan beribadah kepada Allah Swt. Dia gunakan untuk salat tarawih, membaca Al Quran, berdzikir, bersholawat, dan berdoa. Maka dari itu Ikhlas menjadi pendorong kita untuk beribadah kepada Allah. Semata-mata hanya untuk Allah SWT.

Selain ikhlas, kita juga harus istiqamah. Dalam artian konsistensi dalam ke keimanan, ikhlasan, ketaqwaan kita selama 1 bulan penuh. Tentu dalam 1 bulan penuh kita akan mengalami godaan, lemahnya iman, semangat yang kendor terutama mendekati 10 hari terakhir bulan Ramadan. Ibnu Abbas Ra. Memaknai Istiqamah dengan 3 arti yaitu: Istiqamah dengan lisan dan sikap, Istiqamah dengan hati, dan Istiqamah dengan jiwa. Ada beberapa cara supaya kita Istiqamah dalam kehidupan sehari-hari terutama di bulan suci Ramadan:

Baca Juga:  5 Pencarian Terpopuler Memasuki Ramadhan. Apa Saja Itu?

Pertama berdoa. Rasulullah Saw mengajarkan kita agar selalu dalam ketaatan dan kebaikan yang mana doa itu biasa kita baca selesai salat. “Allahumma a ‘innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik” (Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu dan selalu bersyukur kepada-Mu dan perbaguslah amal ibadahku kepada-Mu). HR. Abu Daud dan Ahmad.
Kedua ketahuilah fadhilah (keutamaan) suatau amal ibadah. Mengetahui keutamaan-keutamaan amal ibadah, seperti salat berjamaah, membaca quran, mencari ilmu, akan membangkitkan kita untuk melakukan ibadah ketaatan kepada Allah SWT. terakhir berkumpul dengan orang-orang salih.

Demikian 2 bekal utama untuk melalui bulan suci Ramadan, semoga Allah selalu membimbing kita dalam ketaatan, terus semangat dalam menjalankan seluruh rangkaian di bulan suci Ramadan dengan ketaatan dan ibadah dan istiqamah hingga akhir hayat kita. Amin. (*PPUPD Muda Inspektorat Kubu Raya)

Written by teraju.id

Installing Optimism : Ramadan Bulan Penempaan Diri

Kilas Cerita Ramadanku