in ,

Dunia Serba Robot, Pendidikan Semakin Berbobot?

Oleh: Meysa Annisa

Detroit: Become Human yang dirilis tahun 2018 merupakan permainan video (video game) yang memiliki jalan cerita yang menarik. Video game ini menceritakan kehidupan manusia bersama robot yang dibuat sedemikian rupa dengan manusia. Awalnya robot-robot yang diciptakan berguna untuk membantu manusia dan tidak memiliki perasaan. Namun seiring berjalannya waktu para robot mulai berubah dan bahkan mereka dapat bertindak sesuai perasaan. Para robot yang berubah tersebut dikarenakan mereka lelah dan tidak menerima perlakuan manusia kepada mereka. Terlihat dalam Detroit : Become Human, bahwa para robot memiliki keinginan untuk hidup selayaknya manusia normal. Padahal sebelumnya robot yang diciptakan tidak memiliki perasaan. Sangat ganjil ketika perasaan dan nafsu dimiliki oleh robot.

Selain permainan, terdapat film kartun berjudul Big Hero 6 (2014) yang mengisahkan tentang seorang adik yang memiliki kakak laki-laki. Tetapi sayang, kakaknya meninggal dunia dengan usia yang relatif muda. Sang adik sangat terpukul karena ditinggal keluarga satu-satunya. Namun tidak disangka sang kakak meninggalkan sebuah wasiat, yaitu robot besar dan menggemaskan untuk menemani adiknya. Sang adik yang jenius juga meneruskan kegemaran kakaknya, yaitu mengotak-atik robot dan perlengkapannya.

Mari kita berkenalan dengan pemuda emas! Satu di antaranya adalah Hendro Yulius Putro. Ia berhasil mengenalkan kepada anak-anak tentang serba-serbi dunia robotika. Ia juga pencetus Yayasan Adicita Wiraya Guna (AWG) Robotic Course yang merupakan sekolah atau kursus robotika. Yayasan ini sudah melahirkan anak-anak yang berprestasi di bidang teknologi robotika.

Inovasi AI sebagai Media Pendidikan

Pendidikan adalah kupu-kupu bagi masyarakat dan bangsa. Suatu pendidikan tentu bisa dikatakan keindahan yang dimiliki oleh setiap negara. Semakin sehat pendidikannya, maka semakin sehatlah negara dan rakyatnya. Pendidikan tidak hanya duduk di bangku sekolah, namun pendidikan harus digarap dan digali oleh semua kalangan umur. Pendidikan berguna untuk diri sendiri, masyarakat, serta berbangsa dan bernegara.

Media pendidikan merupakan seperangkat alat untuk menyampaikan materi dan berkomunikasi antara tenaga pendidik dan peserta didiknya. Media pendidikan juga menjadi cara tenaga pendidik mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, media pendidikan harus dalam bentuk yang unik dan menarik agar peserta didik tidak merasa bosan dan dapat menerima pendidikan dengan baik. Semakin menarik media pendidikannya, semakin besar tercapainya tujuan pembelajaran. Jenis dan bentuk media pendidikan mengikuti perkembangan zaman dan masyarakatnya. Banyak jenis dan bentuk media pendidikan yang sudah diterapkan oleh banyak tenaga pendidik di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Lalu bagaimana jika media pendidikan memiliki bentuk berupa teknologi AI tiga dimensi?

Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan sudah diciptakan dan bahkan dikembangkan sebagai penolong di negara industri. Teknologi AI diterapkan di berbagai sektor seperti industri bisnis, hiburan, dan bahkan pendidikan. Lalu apakah teknologi AI memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan? Di negara industri, generasi muda diajarkan menciptakan dan mengembangkan teknologi, baik di sekolah maupun pelatihan khusus.

Perbedaan teknologi antara negara yang sudah maju dan negara yang masih berkembang, tampak di industri, pendidikan, dan perekonomiannya. Teknologi AI dapat dikembangkan menjadi media pendidikan. Karena pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman, namun kita tidak boleh meninggalkan adab dan moral yang sudah diajarkan dari zaman sebelumnya. Media pendidikan dalam bentuk teknologi AI juga kemungkinan dapat melahirkan generasi yang membawa tanah kelahirannya maju di sektor industri dan lainnya. Jika teknologi AI diterapkan di Indonesia, kita sebagai warganya patut memerhatikan dampak yang didapat, terutama untuk generasi emas Indonesia. Selain itu kita wajib menjaga identitas asli dan kebudayaan negara kita tercinta agar tidak ditelan oleh perkembangan zaman.

Hidup bersama Robotika bagi Masa Depan Anak

Era modern telah melahirkan berbagai macam revolusi teknologi yang melebihi kemampuan manusia. Satu di antaranya adalah teknologi robotika yang sekarang sudah bekerja di berbagai sektor sosial masyarakat, seperti komunikasi, kesehatan, kesejahteraan, bisnis, pertanian, dan sebagainya. Beberapa perusahaan termasuk di Indonesia menggunakan tenaga robot yang dapat berperan secara efektif dan menggantikan tenaga manusia. Lalu apakah teknologi robotika berdampak positif terhadap perkembangan anak?

Usia anak belia ialah masa pemikiran yang cerah. Maksudnya, pada usia anak hingga remaja dapat menerima pendidikan dengan baik. Namun hal ini juga menimbulkan kontra karena beberapa anak ada yang lamban dalam proses pembelajaran. Secara umum, usia anak hingga remaja dapat menerima pembelajaran dengan baik, asal juga didukung dengan kondisi lingkungan yang baik. Lingkungan baik dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan anak-anak, terutama di bidang pendidikan.

Zaman teknologi canggih menjadikan masyarakatnya “pintar”. Karena masyarakat dapat memanfaatkan teknologi untuk berbagai bidang, termasuk pendidikan karakter. Jika pendidikan karakter hidup berdampingan dengan teknologi robotika, terdapat dampak positif dan negatif yang didapat. Pendidikan karakter dapat dipermudah apabila inovasi dan kreativitas seseorang didukung dengan teknologi. Namun pendidikan karakter dapat mengadopsi rasa “malas” dengan adanya inovasi teknologi. Sejak dini, anak-anak perlu diajarkan pentingnya setiap orang harus memiliki pendidikan karakter. Pendidikan karakter ialah bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan rupa etika atau adab seseorang dalam bertindak.

Anak-anak Indonesia –generasi emas penerus bangsa Indonesia menjadi tulang punggung dan penopang bahu bagi negara Indonesia yang akan maju di sektor industri. Oleh karena itu, generasi emas–generasi sekarang patutnya tetap menyeimbangkan kesenjangan yang ada di negara tercintanya. Generasi emas juga perlu memerhatikan kebutuhan teknologi di negerinya tidak tertinggal dan berlebihan. Patut dihindari adanya sifat kerakusan dan kesombongan manusia.

Negara yang kuat adalah negara yang sejahtera rakyatnya, maju industrinya, seimbang perekonomiannya, serta cerdas kesehatan dan pendidikannya. Semoga generasi emas penerus bangsa Indonesia menjadi karakter yang kuat, mandiri, rajin ibadah, dan bermoral lainnya. Untuk memajukan negara nantinya, bekal yang harus disiapkan oleh pemuda dan anak-anak Indonesia ialah etika, moral, nasionalisme, dan toleransi. Apabila negara kita maju dalam sektor industrial dan lainnya, bekal itu juga akan menjadi penjaga kita agar terhindar dari marabahaya dari dalam maupun luar negara. Selamat hari kreativitas dan inovasi sedunia!

Written by teraju

Semarak Meriam Karbit

Melestarikan Bumi dengan Edukasi