in

Ikuti Jejak Digital Ilahiah Siapa, Wahai Manusia?

turiman

Oleh Turiman Fachturahman Nur

Ketika Allah membuat proposisi ilahiah akan membuat makhluk baru yg namanya Adam—yang bahan dasar dari tanah, dan di dalamnya ada air, udara dan api—yang kelak menyandang gelar sebagai khalifah di muka bumi atau saudara non muslim menyebut wakil Tuhan di muka bumi. Ada yang kritik, yakni malaikat, “ya Allah, mengapa Engkau jadikan mahluk baru Al-Insan, yang kemudian kita kenal Adam yang kelak akan saling menumpahkan darah, saling zalim.”

Pertanyaannya malaikat tahu dari mana? Berarti sebelum Adam turun ke bumi, di bumi ini ada mahluk lain yang kerjaannya saling membunuh dan zalim.

Lalu Allah bikin proposisi Ilahiah kedua Aku (Allah) lebih tahu apa yang Aku ciptakan wahai malaikat, lalu Allah bikin test and proper test, wahai Adam coba sebutkan seluruh benda yang ada di sekitarmu yakni di surga dan ternyata Adam bisa menyebutkan semuanya, berarti Allah SWT telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Adam dengan nama-nama.

Jadi Adam diajarkan nama-nama benda, lalu Allah melakukan test kepada malaikat “giliran kamu wahai malaikat? Tapi apa jawab malaikat, “aku tidak tahu Ya Allah kecuali yang dari kamu Ya Allah.” apa artinya malaikat jujur dan hanya yang dari Allah saja, sedang Adam diberi ilmu pengetahuan oleh Allah. Jadi ketika kita bani Adam di bumi mengenal ciptaannya, meneliti ciptaanNya sesungguhnya hanya menggali kembali atau menelusuri ilmu pengetahuan yg pernah Allah ajarkan kepada Adam, mengapa sombong?!

Lalu Allah membuat proposisi ketiga wahai malaikat hormatlah kamu kepada Adam dan malaikat mau hormat, ini artinya dalam diri malaikat di samping jujur dan patuh kepada Allah saja “sami’na wa ato’na”, lalu ada sang Azazil giliran kamu, tetapi tak mau hormat kepada Adam dgn alasan yang berasumsi, yakni karena terbuat dari api lebih awal ada, Azazil tak tahu bahwa dalam diri Adam dan Bani Adam ada empat unsur bahannya tanah, api, udara, dan air plus roh ciptaaNya yang ditiupkan ke Bani Adam, ini artinya Azazil melihat Adam dari kulit luarnya “casing” atau asal atau bahan kejadiannya, kelak ada juga manusia di muka bumi yang melihat manusia lain dari kulit luar seperti perilaku Azazil melihat lembaga Adam, misalnya dari gelarnya, dari hartanya, dari tampilannya dst alias “terjebak” dari tampilannya.

Lalu Allah menciptakan Hawa menjadi pasangan Adam yang kelak akan saling berpasangan anak keturunannya, yakni Bani Adam yang dengan namaNya kamu saling meminta, dan Allah mengeluarkan proposisi yg keempat, yakni “wahai Adam dan Hawa bersuka ria kamu di surga ini makan apa saja yang kamu kehendaki, kecuali pohon quldi, buah quldi.” Berarti ada larangan Allah, tetapi perintah ini didengar oleh sang Azazil.

Lalu sang Azazil yang kelak berubah jadi sifat Iblis menggoda Adam dan Hawa, dan terlanggarlah larangan itu, yakni termakan buah larangan Allah dan inilah pertama kali mahluk jenis manusia melanggar larangan Allah yang, karena bisikan dari sang Azazil yg memberikan “hasutan” padahal ada larangan Allah itu, yaitu dengan menambah klasul oleh Azazil “jika kamu berdua ingin kekal di surga ini makanlah buah itu” padahal Allah melarangnya dan sanksi terhadap Adam, Hawa diturunkan ke bumi.” Sesuai proposisi Allah yang pertama.

Semua ini mengajarkan kepada umat Bani Adam dst, bahwa semua ada sebab akibat, artinya ada larangan ada sanksi, ada kewajiban dan ada hak. Itulah karateristik, norma hukum, namun ini pelajaran kelak bagi Bani Adam untuk waspada terhadap ujian atau bisikan Iblis dan para pengikutnya. Jangan mengulangi hal yang sama, dan peristiwa ini juga sebuah rancangan Allah, yakni bagaimana memindahkan Adam dan Hawa ke bumi tentu harus ada sebuah skenario Allah, untuk mengenapi pernyataan Allah yang pertama “akan kujadikan makhluk baru sebagai Khalifah di muka bumi” tetapi yang pasti kita Bani Adam harus balik ke kampung halaman Adam dan Hawa, yakni di surga sesuai keputusan Allah pada level surga yang mana tergantung amal perbuatan dan kepatuhannya kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.

Berarti yang dibisikkan oleh Azazil untuk membisikan Adam dan hawa itu hal yang menyesatkan, yakni “jika engkau ingin kekal di surga, makanlah buah itulah mengapa Allah melarang kamu berdua memakan buah larangan itu” ini salah satu tugas Iblis kelak, yakni menyesatkan Bani Adam beserta keturunannya, jadi Iblis adalah “provokator” dan telah memberikan berita bohong alias hoax, berarti sang Azazil “pembohong” sombong, tidak jujur, tidak patuh dan penyesat dan menyesatkan. Walaupun yakin kepada Allah tauhidnya tak diragukan, artinya yakin bahwa Allah adalah yang maha menciptakan segala sesuatu di alam semesta dan maha berkehendak.

Berdasarkan atas peristiwa ilahiah itu, maka diturunkanlah Adam dan Hawa ke bumi sesuai proposisi pertama akan dijadikan Khalifah dimuka bumi, yang kelak akan berhadapan dgn iblis atau Bani Adam vs Iblis dan para pengikutnya.

Lalu bagaimana nasib sang Azazil yang telah menyesatkan dan sombong itu terhadap Adam dan Hawa, yakni divonis oleh Allah ke neraka jahanam. Terhadap vonis ini, sang azazil yang berubah menjadi sifat Iblis ini, lalu protes kepada Allah “mengapa aku divonis ke neraka, padahal aku hanya memberitahukan sedikit, mengapa itu dilarang olehMu.” yang pasti itu hoax atau menambah nambah larangan Allah, tetapi ini skenario Allah bagaimana cara memindahkan Adam dan Hawa ke bumi, karena Allah maha merancang segala sesuatu, agar jadi pelajaran bani Adam kelak, bahwa semua ada sebab akibat dan sanksi, dan ada hak dan kewajiban yang dibebankan ke Adam dan Hawa dengan buku petunjukNya yang diturunkan para nabi akhirnya digenapi apa yang diturunkan kepada Rasulullah SAW nabi Muhammad sebagai nabi penutup, dan menjemput Ridho Allah kepada seluruh Bani Adam untuk kembali ke kampung halaman yakni surgaNya Allah, ada SOP-nya.

Lalu terhadap sanksi atau vonis ke neraka, Azazil minta tunda dahulu kepada Allah, tetapi vonis itu sudah berketetapan hukum yang kuat, “pasti iblis masuk ke neraka jahanam, namun Azazil minta ditunda vonis tersebut atau baru berlaku kelak ketika hari penghakiman, Lalu Allah jawab, “baik, permohonanmu Iblis, vonisnya ditunda eksekusinya dan diperintahkan yang sama untuk turun ke bumi menyusul Adam dan Hawa, tetapi sebelum turun Azazil yang bersifat Iblis membuat pernyataan tegas dihadapan Allah. “Akan kugoda seluruh cucu Bani Adam.” Apa artinya ini semua, yakni, berarti balas dendam, tetapi Allah jawab silahkan kecuali orang yang dekat kepadaKu, engkau tak bisa menyesatkan atau kecuali Bani Adam itu yang mengikuti jejakmu.” Ini artinya Allah memberikan dua pilihan ke Bani Adam, serta memberikan “rekomendasi” terhadap Iblis untuk menggoda Bani Adam dan menyeret Bani Adam untuk mengikuti jejaknya seperti yang terjadi di taman surga yang sudah diabadikan di kitab suci yang kelak diturunkan baik di Taurat, Zabur,Injil dan Al-Quran sebagai Alkitab penyempurna atau penggenap para nabi dan rasul sebelumnya yang diberikan, yaitu kepada Muhammad SAW, yakni Al Qur’an nul Karim sebagai penyempurna dan kritik terhadap “penyelewengan” kitab suci yg yang ditulis oleh tangan mereka.

Berarti di bumi ada dua kesebelasan Bani Adam lawan Bani Iblis dan para pengikutnya, lalu, karena Allah maha kasih sayang dan maha adil diutuslah para rasul, nabi dan serta buku petunjuk disampaikan yakni Wahyu yg diwahyukan secara bertahap terhadap manusia terpilih oleh Allah, bagaimana manusia, yakni Bani Adam cara balik ke kampung halaman, yakni Surga, seperti Adam dan hawa terdahulu, tentunya ada SOPnya atau buku petunjuk yang lengkap berserta juknisnya yakni Alquran dan as sunnah.

Berarti Allah sudah membuat blue printnya, sudah memberikan rule model pada kisah di atas, tinggal manusia diberi kebebasan dengan akal budinya serta memiliki HAM untuk memilih apakah akan mengikuti jejak malaikat yang jujur dan patuh atau memilih mengikuti jejak Azazil yang bersifat Iblis yg sombong, tak jujur, tak patuh dan menyesatkan serta provokator dan tugasnya “balas dendam” terhadap Bani Adam, karena patut untuk direnungkan, semua itu kembali ke hak masing-masing manusia untuk memilih. Tetapi ada “early warning” apabila kita mengikuti sebagian manusia sesungguhnya sebagian itu menyesatkan tentu memilih yang tak menyesatkan, dan sudah paham, bahwa Setan anak buah iblis itu betul sesat dan menyesatkan dan pasti sudah divonis ke neraka sejak awal oleh Allah hanya ditunda vonis kelak namun siksa alam kubur, sesuai dengan kisah yang diabadikan oleh Allah dalam kitab-kitabnya, yang diturunkan para nabi, dan diikuti para sahabat, dan tabiin dan ulama ulama yg mumpuni yang kelak mengingatkan peristiwa ilahiah tersebut setiap dakwah, tetapi bukankah buku petunjukNya yang menerangkan blue print ayat kauliyah dan ayat kauniyah dan hubungan keduanya terjaga sesungguhnya Al-Qur’an itu mudah QS 54 ayat 17,22,32,40 yang membuat sulit siapa ya manusianya haaaa.

Manusia wajib yakin, bahwa setiap manusia ada malaikatnya QS 13 ayat 11 dan diperintahkan untuk istiqomah kepada Allah QS 41 ayat 30,31, ikutilah hudallinnas, yakni buku petunjuk untuk seluruhnya manusia bagi yang dikehendaki dan yakin, bahwa Al-Quran adalah kitab penyempurna, penggenap terakhir terhadap perintah-perintah sebelumnya, yang dibawa oleh Muhammad SAW menuju dinul Ibrahim QS 22 ayat 78 dan menemukan jalan fitrahNya QS 30 ayat 30, sesungguhnya manusia berbuat berdasarkan keadaan masing QS 17 ayat 84, jadi sesuai dengan karakteristik dan pilihan hidupnya mau mengikuti jejak siapa semua sudah jelas di Al Qur’an dan As Sunnah.

Hal ini hanya sekedar berbagi dan urung rembug dan mari kita ambil hikmah dari ayat kauniyah serta peristiwa ilahiah sebelum Adam diturunkan ke bumi bersama Hawa yang memang sudah dirancang untuk menjadi Khalifah di muka bumiNya Allah. Bertobatlah, jangan mengulangi lagi jejak Iblis yang jelas-jelas sudah divonis ke neraka jahanam.

Written by teraju.id

Memperingati Hari Museum: Merealisasikan Gagasan Museum Pers Daerah

Khutbah Cinta yang Membara