Para capres jangan bersaing citra dengan isu covid. Terlalu beresiko bagi keselamatan nyawa. Ini waktu bersatu jangan bertengkar. Kalian sesama pejabat ambil langkah kompak.
Jangan sok benar sendiri kasihan rakyat. Kalian digaji rakyat untuk selamatkan sebanyak mungkin nyawa.
Rakyat bingung kenapa sih gak kompak aja bikin aturan. Kalau mau lockdown boleh aja tapi direncanakan. Biar orang sempat dulu beresin hajat dan kebutuhan rumah tangga. Jadi tolonglah, kompaklah. Bikin rapat bareng. Mau pusat mau daerah, rakyat gak mau tau, yang penting selamat.
Saya khawatir aja ini adalah akibat dari kompetisi yang tidak sehat. Kalian tidak saja harus kompak juga harus nampak kompak.
Isu covid bukan isu partisan. Ini persoalan kemanusiaan yang satu. Kita manusia Indonesia bisa melawan corona. Apabila bersatu. Apabila pejabat kompak.
Ide lockdown itu datang dari fakta bahwa virus ini tidak bisa hidup di luar badan manusia. Jadi yg di-isolasi adalah manusia. Maka manusia mesti dipersiapkan.
Kata WHO virus ini hanya dapat hidup 2 pekan rata-rata dalam tubuh manusia. Setelah itu dia mati atau kita mati. Gitu kan?
Maka, secara teknis kalau manusia yg ter-infeksi bisa dalam 2 pekan di-isolasi, virus akan hilang atau berkurang.
Inilah maksud baik lockdown agar kita tidak saling bertemu karena kita gak tau kita membawa virus atau tidak. Ini logis dan bisa dijelaskan.
Intinya maksudku, kita bisa beresin ini kalau rencananya matang dan pelaksanaan efektif. Itu aja sih.
Semua juga pengen selamat. Tapi rencananya harus matang dan bareng. Sekedar saran.
Di sini betul-betul semboyan “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” menemukan momentum. Ayolah bersatu. Yuk…
(Fahri Hamzah)