in

Kemelut Pulau Rempang dalam Solusi Pantun dan Islam

Kalo keropok dah bau kepang
Baek sekali dijemur pagi
Alot ribut soal Pulau Rempang
Di sini hambe hendak berbagi:

Melayu bersendi adat
Adat bersendi syara’
Syara’ bersendi kitabullah

Saye ambil satu iktibar dari kegiatan yang saye jalani di Badan Wakaf Indonesia jika bersinggungan dengan Proyek Strategis Nasional, maka hal itu dibolehkan dengan catatan apple to apple. Bahwa aset tanah, rumah dan budaya mesti diganti sepadan. Atau ganti yang lebih baik.
Ganti yang lebih baik tentu sangat menarik.

Kami di BWI Kalbar punya pengalaman menarik dengan Proyek Strategis Nasional Pelabuhan Internasional Kijing. Beberapa kampung Melayu digusur. Mereka bisa terima dan aman karena apa? Bukan ganti rugi tapi ganti untung. Mereka bangun rumah rerata tipe 120. Harganya 1-1.2M. Mesjid dan kuburan pun diganti dengan yang sepadan–apple to apple–bahkan lebih baik.
Proses perubahan sampai pembongkaran dilakukan bersama BPN, Kementerian Agama, appraisal publik, tomas, todat, togam, tentu saja pemerintah sampai perangkat desa. Alhasil aman, amin.
Semoga bermanfaat.

Selai manis si madu alam
Dibawa dengan alas talam
Melayu kite identik dengan Islam
Setiap detiknya takzim salam *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Written by Nur Iskandar

Hobi menulis tumbuh amat subur ketika masuk Universitas Tanjungpura. Sejak 1992-1999 terlibat aktif di pers kampus. Di masa ini pula sempat mengenyam amanah sebagai Ketua Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) HMI Cabang Pontianak, Wapimred Tabloid Mahasiswa Mimbar Untan dan Presidium Wilayah Kalimantan PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia). Karir di bidang jurnalistik dimulai di Radio Volare (1997-2001), Harian Equator (1999-2006), Harian Borneo Tribune dan hingga sekarang di teraju.id.

SMAN 2 dan SMAN 7 Ikuti Diklat Dasar Jurnalis Sekolah di Pusdiklat TOP Indonesia

Nasdem Sikapi Kekerasan Aparat di Pulau Rampang-Kepri