in

Leksikon Aktivitas Ramadan

Oleh: Farninda Aditya*

Membahas Ramadan, membahas pula bukak an, seorang teman bercerita sepulang kerja dia berkeliling dahulu untuk mencari buka’an. Kata buka’an sendiri menjadi kata dipahami banyak orang, dari sisi bahasa kata ini berasal dari kata kerja (v) yakni buka. Kata buka’an telah masuk pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dengan kata “Bukaan” Isl (Islam), turunan dari kata dasar “Buka” yang berarti “Makanan atau minuman pada petang hari (biasanya ditandai dengan masuknya magrib) untuk membatalkan puasa”.

Selain Bukaan leksikon yang erat dengan Ramadan adalah Tambol. Di daerah Melayu Mempawah kata Tambol bermakna penganan dari rasa asin sampai manis, dari gorengan hingga berkuah. Dalam KBBI kata Tambol ditulis dengan huruf U menjadi Tambul sebagai kelas kata benda (n) dengan makna penganan yang dihidangkan sebagai teman minuman. Arti berikutnya adalah minuman untuk dihidangkan (untuk menyegarkan badan).

Njerang menjadi aktivitas yang melengkapi Ramadan. Baik persiapan berbuka, maupun sahur. Njerang masih digunakan orang Melayu Mempawah sebagai makna Masak. Namun kata ini ditujukan pada proses memasak nasi atau air. Biasanya kalimatnya seperti ini “Njerangkan nasi barang 3 canting” atau “Njerang aek untuk Kopi”.

Baca Juga:  Event untuk Mencapai Falah

Kata Njerang juga mempunyai kata baku yakni Jerang termasuk kelas kata kerja (v) yang bearti tanak; masak (air). Kata turunan adalah Menjerang, namun pelafalan pada masyarakat Melayu Mempawah terjadi kehilangan bunyi dari kata Menjerang menjadi Njerang, tetapi ada juga yang melafalkanya Jerang.

Ramadan juga menjadi momen untuk memperbanyak amalan, sebab bulan suci ini pahala dilipatgandakan. Disela-sela ibadah tersebut aktivitas yang kerab dilakukan adalah membuat Tambol untuk Bukaan.

Sebelum makanan dijerang ada proses mengolah makanan. Makanan daerah memang unik namun ketika meminta resep akan menjadi tantangan tersendiri. Masalahnya ada pada Sukat! Misalnya membuat kue Bingke, akan ada istilah 1 mangkok beras, 3 gelas aek, beras digesar, dan sebagainya.

Kata Sukat bermakna takaran. Kata ini juga sudah masuk dalam KBBI yang bermakna takaran yang isinya empat gantang; ukuran (panjang, luas, isi). Sukat dalam aktivitas memasak atau mengolah makanan menjadi kata yang mewakili proses menimbang. 1 mangkok untuk gr (gram), 1 gelas air untuk L (liter). Kata gesar diambil dari kegiatan menghaluskan beras menjadi tepung dengan alat seperti batu yang terdiri dari bagian atas dan bawah. Ada lubang kecil yang digunakan untuk memasukan beras, sesendok atau dua sendok, kemudian digeser sehingga beras tersebut menjadi halus.

Baca Juga:  Ramadan Bulan Perubahan

Kata gesar sebagian orang masih gunakan untuk membuat tepung beras. Walau makna yang dimaksud adalah dengan mesin tepung atau blender tepung. Secara leksikon kata gesar mengarah pada kegiatan yang dilakukan yang menggesar dalam KKBI kata tersebut adalah Gisar yang bermakna geser dengan turunan Menggisar.

Bulan Ramadan bulan penuh inspirasi. Leksikon yang disampaikan adalah kosakata yang membuat Ramadan semakin dinanti. Semoga aktivitas kita bernilai ibadah dan dalam Rida-Nya. (*Dosen IAIN Pontianak/Akademi Riset IAIN Pontianak)

Written by Farninda Aditya

Dosen di IAIN Pontianak. Anggota aktif ADLIBI. Pembina Kalbar Membaca. Menulis buku berjudul; 1) Penamaan Orang Melayu Mempawah, 2) Mengulik Bahasa di Kalimantan Barat, dan 3) Puisi Sebelah Tangan.

Serba Serbi Ramadan

Ramadan Selalu Unik