Oleh: Saparida
Ramadan tahun ini dimulai pada subuh Kamis, dan dikarenakan hari itu kuliah libur saya pulang kampung untuk menyambut puasa bersama-sama keluarga. Saya pulang ke kampung pada hari Rabu sore.
Saya senang puasa tahun ini bisa menyambut puasa bersama-sama keluarga di kampung. Ramadan dua tahun berturut-turut saya melaksanakan puasa di Pontianak dikarenakan tidak ada libur kuliah.
Pada saat ingin sahur saya merasakan tidur tidak nyeyak, selalu terbangun melihat jam. Saya takut kesiangan. Saya menyambut bersama ayah, nenek, adik bungsu dan paman saya saja. Kedua Abang dan kedua adik saya yang tidak bisa pulang kampung untuk menyambut puasa bersama-sama. Mereka tidak ada libur.
Tetapi walaupun hanya menyambut puasa dan tidak lengkap semua berkumpul, bagi saya puasa tahun ini sangatlah asyik. Selama 3 hari itu ada banyak cerita.
Di hari pertama puasa, saya melaksanakan puasa dengan banyak aktivitas sampai menunggu waktunya buka puasa. Pada pagi harinya saya membantu nenek saya menjemur padi dan menjaga padi yang dijemur, pada saat sorenya saya membantu nenek membuat takjil untuk buka puasa. Saya membuat kue bersama nenek saya. Dan lucunya pada saat membuat kue mungkin dikarenakan puasa pertama, adik saya lupa bahwa sedang berpuasa. Pada saat kue yang saya buat sudah masak, adik saya malah ingin mencicipi kue tersebut. Sontak saya terkejut dan langsung ketawa sambil mengatakan kepada adik saya, “Lagi puasa mana boleh makan”. Dia pun tertawa dan menjawab bahwa dia lupa. Alhasil saya dan nenek saya yang membuat kue tertawa. (*Mahasiswa Prodi Psikologi Islam IAIN Pontianak).
