Oleh: Pratiwi Amalia Putri*
Bulan Puasa adalah bulan yang selalu dinanti kehadirannya oleh umat Islam di seluruh dunia, dan tak terkecuali di Indonesia. Sehingga wajar jika umat Islam di manapun mereka berada menyambut kedatangan bulan suci ini. Dan, istimewanya tahun ini, berbagai aktifitas umat Islam di bulan puasa bisa dilakukan tanpa tekanan, seperti yang terjadi pada masa pandemi, oleh karena kebutuhan memutus mata rantai penularan covid-19.
Demikianlah, saat pandemi Covid-19 melanda, kebiasaan-kebiasaan yang mentradisi di tengah-tengah masyarakat yang sering kita lakukan tiap tahunnya yang sempat terbatasi oleh aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan RI (dalam putusannya Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19). Jadi bisa dibayangkan, betapa bahagia umat Islam tahun ini, bisa kembali menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang mentradisi di tengah-tengah mereka saat datangnya bulan puasa. Dengan kata lain, puasa tahun ini berlangsung dengan semarak. Jika sebelumnya, masjid sepi, dagangan di pasar juadah kurang laku, dan masih banyak lagi tren saat itu yang membua kita sampai pada simpulan, bulan puasa saat itu sangat menjemukan.
Melewati fase pandemi dan memasuki era pasca pandemi adalah kebahagiaan yang niscaya dirasakan umat Islam saat ini di seluruh penjuru dunia, dan tak terkecuali di Indonesia, dimana segala aktivitas yang sebelumnya dibatasi akhirnya kembali menjadi semarak. Tidak hanya masjid dan pasar juadah yang padat pengunjung, kebiasaan-kebiasaan yang sebelumnya ada, sebutlah di kota Pontianak, seperti: pawai obor, dentuman meriam karbit, salat tarawih berjamaah dan tadarussan di masjid, ngabuburit, memasang keriang bandong, kegiatan bakti sosial, dan sebagainya kembali marak dalam rangka menghidupkan atmosfer bulan puasa.
Kebiasaan-kebiasaan yang mentradisi di atas menjadi ciri khas dan pembeda dari bulan lainnya. Maka bersyukur kita pandemi telah diangkat oleh Allah Swt, oleh karena kita kembali bisa meramaikan bulan suci ini dengan optimis. Kita tak lagi didera rasa takut menyemarakkan atmosfer bulan puasa ini, seperti beberapa tahun sebelumnya saat pandemi memukul kita.(*Mahasiswi PAI IAIN Pontianak, Peserta Akademi Riset LP2M IAIN Pontianak)